Satu Tahun Kabinet Merah Putih : Transformasi Digital dan Program Sosial Masif
Bagian ke : 2 (dua) Presiden Prabowo mengapresiasi seluruh jajaran kementerian/lembaga atas keberhasilan menghadirkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
Jakarta IkkeLa.com (21/10/2025) — Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian penting dalam satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih yang berhasil menghadirkan berbagai terobosan nyata di sejumlah bidang. Capaian tersebut disampaikan Kepala Negara dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) pada Senin, 20 Oktober 2025 di Istana Negara, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengapresiasi seluruh jajaran kementerian/lembaga atas keberhasilan menghadirkan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN). Melalui DTSEN, pemerintah memastikan seluruh program bantuan sosial tersalurkan tepat sasaran dan menghindari tumpang tindih data penerima.
“Ini saya kira arti strategis daripada data tunggal sosial ekonomi nasional. Kita juga terus bekerja keras untuk melakukan digitalisasi dan penggunaan teknologi untuk menjalankan pemerintahan yang lebih efisien,” kata Presiden.
Pada bidang lainnya, Presiden melaporkan capaian signifikan program makan bergizi gratis (MBG) yang telah menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat dalam waktu kurang dari satu tahun. Melalui program MBG, pemerintah telah membangun 12.508 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dari target nasional sebanyak 32 ribu unit.
“Kita Alhamdulillah dalam satu tahun kita mencapai 36 juta. Memang kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta. Tapi saya menyampaikan jangan dipaksakan. Ojo ngoyo yang penting baik pelaksanaannya,” ujarnya.
Presiden mengakui bahwa pelaksanaan program berskala besar seperti MBG tentu memiliki tantangan. Untuk itu, Kepala Negara menekankan pentingnya pengawasan ketat dan peningkatan standar kebersihan dalam setiap pelaksanaan program.
“Saya tekankan Kepala BGN dan jajarannya untuk menghasilkan suatu prosedur tetap yang ketat, menggunakan alat-alat yang terbaik untuk kita jamin kekurangan atau penyimpangan tidak terjadi,” lanjutnya.
Selain MBG, pemerintah juga mencatat keberhasilan pada pelaksanaan program cek kesehatan gratis (CKG) yang untuk pertama kalinya diterapkan secara nasional. Hingga Oktober 2025, menurut Presiden sebanyak 43 juta warga negara telah memanfaatkan layanan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis sekali dalam setahun tepat pada hari ulang tahunnya.
“Setiap warga negara berhak cek kesehatan gratis sekali dalam setahun pada hari ulang tahun dia. Dan ini mampu kita untuk bisa mencegah di saat dini. Supaya nanti biaya pengobatan lebih kurang kalau kita tahu dari dini kekurangan penyakit rakyat kita,” katanya.
Pendidikan Adalah Investasi Masa Depan Bangsa
Transformasi pendidikan juga diwujudkan melalui program pemberian perangkat interaktif digital (interactive flat panel/IFP) di setiap sekolah.
Pada kesempatan ini Prabowo Subianto menegaskan bahwa sektor pendidikan merupakan investasi paling mendasar bagi masa depan bangsa. Berbagai capaian dan terobosan nyata di bidang pendidikan selama satu tahun pemerintahan Kabinet Merah Putih.
Bahwa dari 500 Sekolah Rakyat yang direncanakan pemerintah, sebanyak 166 sekolah telah resmi beroperasi dan menampung 15.945 siswa dari keluarga berpenghasilan terendah. “Ada yang bantu orang tuanya jadi pemulung, ada yang hidup di jalanan sekarang sudah bisa bersekolah di sekolah rakyat. Memang sekolah rakyat itu kita rancang sebagai upaya untuk memotong rantai kemiskinan,” ucap Presiden.
“Kita harus berani mengubah, kita harus berani memotong rantai kemiskinan. Kita tidak boleh menyerah kepada keadaan,” lanjutnya.
Selain membuka akses bagi kelompok kurang mampu, pemerintah juga membangun 10 sekolah unggulan nasional bernama SMA Garuda yang diperuntukkan bagi siswa-siswa berprestasi di seluruh Indonesia. Sekolah yang menerapkan standar kurikulum international baccalaureate (IB) diharapkan mampu mencetak lulusan yang bisa diterima di universitas terbaik di dunia.
“Sistem IB berarti lulusan itu bisa diterima di universitas mana pun di dunia yang terbaik. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia. Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu, dalam upaya meningkatkan kualitas sarana pendidikan, pemerintah tengah melakukan renovasi terhadap 16.140 gedung SD, SMP, dan SMA. Selain itu, transformasi pendidikan juga diwujudkan melalui program pemberian perangkat interaktif digital (interactive flat panel/IFP) di setiap sekolah.
“Flat panel, IFP, interactive flat panel. Disitu sudah ada komputernya, yang di situ bisa muat ratusan ribu konten, mungkin jutaan. Jadi silabus, semua silabus kita akan ada di situ,” ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden turut memaparkan target pembangunan 7.000 sekolah terintegrasi di setiap kecamatan yang menggabungkan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kompleks pendidikan. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengapresiasi kemajuan pendidikan tinggi nasional dengan capaian Universitas Indonesia (UI) yang untuk pertama kalinya menembus Top 200 US World Ranking Universities.
“Tapi Menteri Dikti, Wamen saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS dan sebagainya,” ucapnya dengan optimistis. (rlsetpresbch*/)