Menteri Kebudayaan Dorong Kerja Sama Budaya Antarnegara

Kehadiran Republik Serbia dalam forum CHANDI menjadi bukti nyata komitmen kedua negara untuk memajukan ekosistem budaya melalui kolaborasi Internasional.

Jakarta IkkeLa32.com (10/10/2025) – Dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia Serbia ke-71 yang jatuh pada bulan November mendatang, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, melaksanakan pertemuan strategis dengan Duta Besar Serbia, H.E. Ivana Golubović Duboka dan Deputi Duta Besar Serbia, Marija Bošković di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

Mengawali dialog, Menbud Fadli menyampaikan apresiasi terhadap perwakilan Republik Serbia yang telah hadir dalam perhelatan Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) 2025 di Bali pada September lalu. Menurut Menbud, kehadiran Republik Serbia dalam forum CHANDI menjadi bukti nyata komitmen kedua negara untuk memajukan ekosistem budaya melalui kolaborasi internasional. “Saya ingin menyampaikan apresiasi atas partisipasi Republik Serbia dalam forum CHANDI 2025.

Pada forum tersebut, Kuasa Usaha Ad Interim (a.i.) Kedutaan Besar Republik Serbia untuk Republik Indonesia, Marija Boskovic turut hadir dan mendukung pengesahan Bali Cultural Initiative Declaration. Ini menunjukkan komitmen kita untuk memajukan dan melestarikan warisan budaya melalui kolaborasi internasional, mendorong pertukaran budaya, dan mendukung pembangunan budaya berkelanjutan,” ujar Menbud Fadli.

Menbud Fadli menjelaskan bahwa Indonesia dan Serbia mempunyai ikatan bilateral yang kuat, di mana hubungan tersebut sudah terbentuk dari masa pemerintahan Presiden Sukarno.

Hubungan diplomatik antar dua negara berlangsung dalam banyak sektor, mulai dari politik hingga kebudayaan. “Serbia dan Indonesia sudah mempunyai hubungan erat dari era Presiden Sukarno. Ini menunjukkan fondasi hubungan diplomatis yang kuat antar Indonesia dan Serbia.

Hubungan ini yang harus kita lanjutkan dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo,” ucap Menbud. Lebih jauh, Menbud menuturkan bahwa berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai institusi mandiri merupakan bukti nyata komitmen Indonesia untuk melestarikan ekosistem budaya.

Berdirinya Kementerian Kebudayaan, lanjut Menbud, dapat menjadi momentum antara Indonesia dan Serbia untuk membuka potensi kerja sama di bidang budaya.

Menteri Kebudayaan menjelaskan, “Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, KementerianKebudayaan kini telah berdiri sendiri sebagai institusi mandiri. Ke depannya, kita bisa lebih leluasa bekerja sama dalam sektor kebudayaan, seperti menandatangani nota kesepahaman, mengembangkan program residensi dan produksi film.”

Menanggapi Menteri Kebudayaan, H.E. Ivana Golubović-Duboka selaku Duta Besar Serbia berharap hubungan diplomasi antara Indonesia dan Serbia semakin kuat. “Sebuah kehormatan untuk bisa membahas rencana kerja sama budaya dengan Indonesia.

Saya berharap, ke depannya kita dapat menguatkan hubungan diplomasi lewat program pertukaran budaya atau menggunakan teknologi untuk mengembangkan budaya,” tuturnya.

Hadir mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri; dan Direktur Diplomasi Kebudayaan, Raden Usman Effendi.

Mengakhiri dialog, Menteri Kebudayaan berharap Indonesia dan Serbia dapat memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang kebudayaan. “Pertukaran budaya antarnegara merupakan hal yang penting untuk dilakukan, terutama pertukaran budaya antarmasyarakat (people to people exchange). Semoga ke depannya Indonesia dan Serbia dapat melakukan itu,” pungkas Menteri Fadli. (den*/)

Comments (0)
Add Comment