Normatif II Kejar Dunia 9-5 Album baru yang Unik, Penyesalan Didunia Kerja

“Kami ingin mengarsipkan suara-suara lelah, kecewa, dan jujur dari mereka yang sedang berusaha berdamai dengan hidup 9-to-5.”

Jakarta IkkeLa.com (30/10/2025) — Apa yang seharusnya, Apa yang sepantasnya. Itulah “Normatif” Duo musisi alternatif rock yang berasal dari Jakarta ini sejak merilis “Berbeda Tapi Sama” pada Oktober 2021 silam sebagai single pertama mereka. Dalam tema itu Normatif menggambarkan fenomena sosial mengenai stigma masyarakat dari berbagai kalangan serta menarik kembali peristiwa yang bergulir selama ini.

DiTahun 2024 Normatif mengusung “Kejar Dunia” merupakan sebuah frase dengan berbagai arti dan interpretasi. Single lawas itu semua sudah dapat diakses di kanal Digital Streaming Platform.

Kali ini Normatif merilis album penuh kedua mereka berjudul “Normatif II: Kejar Dunia 9-5” . Duo alternatif rock yang beranggotakan dua saudara Adri (gitar) dan Ical (vokal) lewat managernya menyatakan Album ini akan dirilis pada 30 Oktober 2025 hari ini dan berisi 10 lagu yang melanjutkan kisah dari EP Kejar Dunia (2024).

Melalui Normatif Kejar Dunia 9-5 , Normatif mengajak pendengar membaca narasi dua fase kehidupan yang saling berkelindan masa ketika mahasiswa semester akhir dan tahun pertama kehidupan, sebagai pekerja kantoran . Jika EP Kejar Dunia menggambarkan pergulatan seorang mahasiswa akhir yang mulai meninggalkan mimpi masa kecil demi stabilitas hidup, maka album Normatif II: Kejar Dunia 9-5 menghadirkan sudut pandang lanjutan seorang freshgraduate yang baru menyadari konsekuensi dari pilihan tersebut menjadi unik.

Proses penulisan berlangsung selama dua tahun, di mana tahun pertama dikerjakan saat mereka masih menjadi siswa tingkat akhir, dan tahun kedua ketika keduanya mulai menjalani kehidupan baru sebagai freshgraduate dan karyawan penuh waktu.

Lima lagu dari EP sebelumnya ( Menyembah Dunia , Ijazah di Lemari Berdebu , Alarm Berbunyi , Kelas Pekerja , dan Diantara Reruntuh ) mewakili fase idealisme yang mulai memudar. Sementara lima lagu terbaru ( Formatif , Balap Tikus , 9 Pagi , 3 Tahun Lalu , dan 5 Sore ) merekam perasaan sesak, rutinitas monoton, serta penyesalan seorang pekerja muda yang terjebak dalam sistem kerja yang mengekang.

“Album ini adalah refleksi dari perjalanan kami dan banyak orang di usia dua puluhan: ketika realita pekerjaan ternyata tidak seindah yang menjanjikan,” ujar Adri. “Kami ingin mengarsipkan suara-suara lelah, kecewa, dan jujur​​dari mereka yang sedang berusaha berdamai dengan hidup 9-to-5.”

Lagu “Balap Tikus” dipilih sebagai focus track dari album ini. Lagu tersebut mengancam sistem kapitalis perkantoran yang mendorong karyawan berlomba-lomba mengejar validasi, promosi, dan bonus tanpa batas yang jelas hingga tanpa sadar terjebak dalam lingkaran kompetisi tak berujung. Terinspirasi dari istilah “rat race” , lagu ini menggambarkan bagaimana budaya kerja modern keharusan batas antara benar dan salah, dan perlahan mengikis makna pribadi serta keseimbangan hidup.

Istilah perlombaan tikus sendiri berakar dari eksperimen laboratorium abad ke-20, di mana tikus berlari tanpa tujuan pada roda yang berputar. Pada dekade 1940–1950-an, istilah ini berkembang menjadi metafora sosial bagi para pekerja kantoran yang hidup dalam rutinitas tak berujung sebuah refleksi yang masih relevan hingga hari ini.

Sebagai bagian dari kampanye perilisan Normatif II: Kejar Dunia 9-5 , Normatif akan menghadirkan rilisan fisik dalam bentuk CD dan merchandise eksklusif (t-shirt) , pada akhir tahun 2025. Duo ini juga tengah menyiapkan showcase perilisan album dan tur album di awal tahun 2026 untuk menyapa para pendengar di berbagai kota di Indonesia.

Melalui Normatif II: Kejar Dunia 9-5 , Normatif tidak hanya melanjutkan kisah dari EP sebelumnya, tetapi juga memperdalam narasi tentang realitas dunia kerja tentang ambisi, penyesalan, dan pencarian makna di tengah rutinitas. Sebuah karya yang akan terasa personal bagi siapa pun yang pernah terjebak dalam “balap tikus”. Memang unik (bch*/)

Media Sosial

Instagram : @normatif_

Twitter : @normatifmusic

Youtube : Normatif Official

TikTok : @normatifmusic

 

Comments (0)
Add Comment